Kebetulan Nasrudin sedang
ke kota raja. Tampaknya
ada kesibukan luar biasa di
istana. Karena ingin tahu,
Nasrudin mencoba
mendekati pintu istana. Tapi
pengawal bersikap sangat
waspada dan tidak ramah.
"Menjauhlah engkau, hai
mullah!" teriak pengawal.
[Nasrudin dikenali sebagai
mullah karena pakaiannya]
"Mengapa ?" tanya
Nasrudin.
"Raja sedang menerima
tamu-tamu agung dari
seluruh negeri. Saat ini
sedang berlangsung
pembicaraan penting.
Pergilah !"
"Tapi mengapa rakyat harus
menjauh ?"
"Pembicaraan ini
menyangkut nasib rakyat.
Kami hanya menjaga agar
tidak ada perusuh yang
masuk dan mengganggu.
Sekarang, pergilah !"
"Iya, aku pergi. Tapi
pikirkan: bagaimana kalau
perusuhnya sudah ada di
dalam sana ?" kata
Nasrudin sambil beranjak
dari tempatnya.